Senin, 08 Agustus 2011

Fakta dari sistem pengajaran saat ini


Jangan anggap ini sebagai kritikan dari sistem pendidikan  yang ada di Indonesia,seperti yang dilakukan oleh banyak pihak saatini.Tapi pandanglah tulisan ini sebagai suara dari manusia murni yang telah merasakan bagaimana senyatanya keaadaan sistem pendidikan saat ini yang dapat kami tangkap setelah menempuh “jalan” dalam setiap prosesnya.Tak peduli seberapa banyak orang yang sepakat dengan pendapat ini,ataupun seberapa banyak orang yang menentangnya.Karena bukan jumlah poling yang di butuhkan tetapi hanya sebuah kejujuran yg diperlukan dengan harapan sebuah kemajuan yang menjadi tujuan.

Awalnya kita akan menyadari ketika tak berkelang berapa lama setela kita menyelesaikan studi di jenjang tertentu kita akan melupakan sebagian besar pelajaran yang telah kita pelajari di sekolah dulu.Semua materi pelajaran yang pernah kita pelajari dulu seperti menguap dengan cepat.Dan pada akhirnya kita akan sadar bahwa kita tak mendapatkan pengetahuan apapun dari proses pengajaran yang telah kita alami bertahun tahun di sekolah.Dari beberapa ton buku yang pernah menjadi panduan kita di sekolah akan sangat beruntung kita mampu mengingat materi pelajaran dengan efektif sebanyak beberapa lembar saja.Jika memang ini kenyataanya lantas apa yang kita kejar dari pendidikan saat ini.Apakah hanya formalitas belaka.

Dengan sederhana dapat kita ketahui bahwa tak ada tujuan pemahaman dari proses pengajaran di Indonesia.Bila nilai ujian dan rentetan angka angka yang disebut sebagai tujuan dari proses pengajaran ini.Maka lupakan sajalah bila kita berharap lebih.Dari cara yang seperti ini kita hanya akan menutupi kebohongan sebagai rahasia umum.Semua pihak akan mengejar nilai yang dilambangkan dengan angka.Tanpa ada pemahaman atas materi yang di perhatikan.Kenapa masih belajar banyak pelajaran bila hanya hitung hitungan angka yang terus di utamakan.Nilai kami tinggi maka kamipun pintar.Siapa yang tahu,bahwa nilai itu kami dapatkan dari catatan di bawah kolang bangku.
Kami lelah dipanggil si bodoh,si idiot,si Lola,si bengal.Kami hanya tak mengerti apa yang di pelajari.Kami bosan harus mendengar saduran buku yang di bacakan setiap waktu di dalam kelas.Kami juga tak membutuhkan segudang rumus/fomula dari penemu penemu terkenal dunia.Kami hanya di ajarkan banyak lambang lambang dari hal itu.Yang kami tahu rumus itu hanya di gunakan sebagai “suku cadang” yang di butuhkan untuk mencari jawaban dari berbagai soal yang membingungkan.Kami bodoh karena tak mampu menyelesaikan soal soal itu.Tak akan pernah terpikir oleh kami bahwa rumus rumus yang bertaburan di buku buku pelajaran sains kami ini adalah penemuan fundamental di dunia yang mampu menjabarkan sebagian besar proses yang terjadi di dunia ini.Hapalkan rumus itu,maka guru kamipun tersenyum.Anak pintar.

Tak ada hubungan lain antara kami(baca:sisiwa) dan guru.Hanya kedua pihak yang disatukan dengan sebuah naungan yang di sebut proses pendidikan.Tak ada kerjasama dalam pemahaman.Kami di tuntut untuk mengerti apa yang di ajarkan.Mengerti dengan cara menghapal semua yang tercantum di buku panduan belajar kami.Guru yang kami hormati sebagai tenaga pengajar hanya akan lega bahwa kami anak anak didiknya berhasil mengikuti kurikulum yang telah di rancang sedemikain rupa hingga tuntas.Ada masalah bila kurikukum terhambat,namun tak masalah bila kami tak memahami apa yang sedang di ajarkan.Baca buku biar pintar.Itu yang sering di sarankan.Apa yang ingin kami pahami dari buku buku yang tak menjanjikan pemahaman.Kami baca buku fisika namun kami tetap meyakini bahwa pelangi ada karena bidadari turun mandi.Kami baca buku kimia namun kami tetap pusing dengan air hujan yang tidak asin padahal air itu berasal dari laut.Kami baca buku Biologi namun kami tetap tak yakin dengan urutan proses pencernaan tubuh manusia.Bahkan kami mempelajari bahasa asing selama bertahun tahun namun tetap saja pusing ketika di minta memperkenalkan diri dengan bahasa asing itu.

Kita didalam proses pembekalan pengetahuan,Namun kita tak pernah menyentuh nilai pengetahuan yang sesungguhnya.Kita lebih senang bermain di pengajaran dengan materi yang “rumit” tanpa ada pemahaman dan permainan logika di bandingkan penyampaian yang sederhana dengan pemahaman yang sesunguhnya.Karena dengan alasan bahwa ujian tetulis yang kita anggap sebagai tujuan pendidikan saat ini memang menuntut hal yang demikian.

            Telalu egois untuk menyalahkan pihak lain di dalam masalah ini.Karena semua ini telah tercipta sejak lama hingga tak mampu mengetahui di titik mana kesalahan ini mulai terbentuk.Diatas semua kepenting yang ada kerjasama dengan semua kepedulian sangatlah kita butuhkan.Kita mesti memutuskan “lingkaran pembodohan ini”.Sebab generasi ini akan menjadi guru bagi generasi berikutnya.Maka semua yang kita rasakan dari sistem pengajaran saat ini akan terulang tanpa ada yang tertinggal.Kita akan tetap menjadi bangsa yang sama bahkan lebih parah lagi.

Rabu, 03 Agustus 2011

Cara Menumbuhkan Keikhlasan Dalam Bekerja


                  
             Munafik bila ada yang mengatakan bahwa menimbulkan sebuah keihklasan adalah suatu hal yang mudah.Bahkan sampai saat ini belum ada cara ampuh yang pasti bisa digunakan oleh setiap orang.Namun walaupun belum ada cara ampuh untuk hal ini bukan berarti kita tidak bisa melakukan sesuatu untuk sekedar berusaha,bukankah apapun yang terjadi usaha mesti jalan terus.
Bagi kita yang masih memiliki orang tua kayaknya bakalan sering deh kita berada di posisi yang menuntun untuk pandai pandai meenimbulkan rasa yang satu ini.Coba bayangin selama ini,sering ketika kita nonton seri drama ataupun sedang melakukan hal hal yang kita suka,tiba tiba aja ada perintah dari si Ortu untuk ngelakuin inilah itulahlah.Disaat berada di posisi ini kayaknya kita serbasalah ye,Ninggalin kerjaan yang kita sukai berat,nggak ngeklakuin perintah Ortu juga nggak enak.Takut dikatakan durhaka.Untuk mengatasi hal ini ada sedikit cara yang bisa di lakuiin bagi kita yang masih berusaha untuk menghadirkan rasa ikhlas disaat melakukan pekrjaaan mendadak yang sebenarnya tak ingin kita lakukan.
·        Memejamkan mata dan mengucapkan kata ikhlas.
Tidak disalahkan bila ada yang mengatakan bahwa kekuatan kata kata begitu menakjubkan.Memang  benar dengan kata kata kita mampu mengubah hal yang sebelumnya kita anggap tak mungkin.Bila kita juga melakukan hal ini untuk strategi menimbulkan keikhlasan ada peluang besar untuk berhasil.Dengan coba mengatakan kata ikhlas pada diri kita sendiri kita telah melakukan hal yang tepat.Umpamanya kita telah menyiapkan bahan bakar untuk menyulutkan api keikhlasan.Hal ini sangat membantu kita agar lebih mudah untuk benar benar bisa menimbulkan rasa itu.Lakukanlah hal ini agar pikiran kita terpola untuk bisa menghadirkan rasa ikhlas itu.                                                                                                    
·        Memilih  hal yang lebih penting untuk dilakukan lebih dahulu.
Cobalah berfikir dulu,memilih hal yang lebih penting untuk lebih dulu di lakukan.Janganlah memutuskan dengan emosi yang sepihak.Pertimbangkan juga perintah yang baru saja kita dapatkan.Memang sulit untuk melakukan hal ini.Namun cobalah berfikir dulu siapa yang memberi perintah dan apa yang di perintahkan.Dan juga kita mesti berfikir bahwa kita ini berada di posisi sebagai anak.Maka sebaikanya kita juga mesti pandai pandai untuk cepat memilih hal mana yang lebih penting,bila mesti menminggalan pekejaan/hal favorit yang kita lakukan demi pekerjaan yang lebih penting cobalah terima perintah itu maka agar nantinya kia tak menyesal dengan keputusan yang baru saja kita buat.
·        Coba lakukan perintah yang di berikan.
Jika kita memang telah berhasil memutuskan untuk segera melakukan perintah yang baru saja kita dapatkan.Sebaiknya kita langsung  coba menjalaknnya.Usahakan jangan berfikir pekejaan yang kita lakukan itu beratlah,merepotkanlah karena ini akan sangat mehambat proses penumbuhan keikhlasan yang sedang kita usahakan.Pikiran ini juga akan lebih memberatkan kita dalam melakukan pekerjaan yang akan kita lakukan.Cobalah untuk jangan mengeluh walaupun itu memang sulit.Lakukanlah dulu pekerjaan itu,teruskan dan terusakanlah perintah yang kita dapatkan(ih kayak lagu aja).Biasanya hanya di bagian pertama saja kita terasa berat karena ketika pekerjaan itu dilakukan kita akan segera berfikir bahwa pekerjaan ini tak begitu berat untuk dilakukan.
·        Cepat  mengatakan “Ya” pada perintah.
Kebanyakan orang tua memiliki sifat sangat membenci ketika mendengar anak anak mereka mengatakan “tidak”atau “nanti dulu” pada pekerjaan yang mereka berikan.Ketika mereka mendengar kata ini maka Orang tua akan marah.Jadi kita bakal kena semprot deh,namun ada juga tipe orang tua yang ngak marah ketika mendengar kata ini namun mereka melakukan pekerjaan yang tadinya mereka perintahkan pada mereka.Kondisi ini malah lebih buruk dari pada di semprot langsung.Karena orang tua akan menyimpan kemarahan mereka dan itu lebih parah lagi.Jadi akan lebih baik jika kita segera mengiyakan perintah yang kita lakukan.Walaupun di dalam hati kita merasa berat untuk menerimanya. 
·        Sebisa mungkin tidak tergantung pada seri drama.
Bukan bermaksud untuk membatasi kesenagan dirikita.Tapi hanya sekedar sebagai proses antisipasi dari diri.Bila kita kecanduan seri drama maka akan terasa sangat berat jika kita meninggalakan walaupun hanya satu episode saja.Jadi otomatis bila kita mesti melakukan suatu pekerjaan bertepatan dengan jam tayang seri drama favorit kita sangat berat untuk mengerjakannya dan ini akan mempersulit kita menimbulkan keikhlasan kita dalam melakukan pekerjaan yang di perintahkan.Jika kita memang menyukai acara tv yang bertipe seri drama sebaiknya kita tidak terlalu bergantung padanya.Satu tips yang mungkin bisa dilakukan hal ini adalah janganlah menonton episode pertama dari seri drama-jika mau mencoba untuk tidak brgantung pada seri drama.Karena pihak produksi akan pol polan di episode pertama agar menarik perhatian para pemirsanya.
·        Selalu berfikir bagaimana Orang tua bekerja.
Jangan berfikir capek dari kita saja,cobala kita sering sering memikirkan pula bagaimana perjuanagan orang tua kita dalam bekerja.Bila kita terus melakukan hal ini kita akan tersadar bahwa pekerjaan yang di berikan Ortu pada kita tidaklah seberapa bila di bandingkan dengan pekerjaan orang tua kita dalam menafkahi keluarganya ini,ini dilakukan dengan harapan kita tidak lagi keberatan mejalankan pekerjaan yang di perintahkan untuk kita.
·        Berkatalah dengan lembut bila mesti menunda.
Pabila pekerjaan yang sedang kita lakukan benar benar tak bisa di tingalkan(dengan syarat dan alasan yang masuk akal tentunya),berkatalah pada Orang tua kita dengan baik baik.Agar para Orang Tua lebih bisa memahaminya.Jika kita menolak perintah dengan marah marah maka Oang Tua akan jadi lebih marah lagi,bila sudah kejadian seperti ini kacau deh semuanya.Pekerjaan kita nggak kelar,kita juga marahan sama Orang tua.Maka datangilah Orang tua kita dan berkatalah dengan baik,pastikan juga bahwa kita pastikan melakukan perintah mereka setelah urusan kita sudah kelar.
·        Cobalah bernyanyi saat  bekerja bila memungkinkan.
Segala macam cara udah di coba tapi tetap aja rasa dongkol dan nggak terima itu muncul terus saat kita melakukan pekerjaan yang di perintahkan.Cobalah bernyanyi.Ketika kita melantunkan lirik lirik lagu maka pikiran kita setidaknya akan tersita dari pikiran pikiran yang memberatkan kita.Bila kita telah asik dengan lagu yang kita nyanyikan maka perasaan dongkol dan nggak terima itu akan hilang dengan sendirinya.Pekerjaan yang sedang kita lakukan juga akan terasa lebih asik.
·          Rasakan sebuah kenikmatan saat menyelesaikan perintah yang awalnya terlihat berat.     
Berikanlah sebuah penghargaan pada diri kita sendiri bila kita telah selesai melakukan pekerjaan yang di perintahkan.Ini sangat berguna sebagai pikiran positiv yang akan membuat diri kita lebih baik.Kita juga akan dengan sendrinya merasakan sensasi ketika kita telah berhasil menyelsaikan perintah itu dengan sebuah keiklsan yang sesungguhnya.Ucapkanlah selamat untuk diri kita.
                                                                                                               
Semoga dengan ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan juga bisa terlihat sebagai seorang anak yang lebih patuh.Meskipun terlihat cukup sulit untuk dilakukan namun tak akan pernah ada salahnya untuk di coba.Terlebih agar kita semakin terlatih untuk memunculkan rasa ikhlas untuk hal hal yang lebih besar lagi.Selamat mencoba.